TAPAK AYAM SEBAGAI HEWAN KULTURAL

TAPAK AYAM SEBAGAI HEWAN KULTURAL – Ayam adalah hewan yang sudah tak asing lagi dalam keseharian masyarakat Indonesia.

Ayam dengan nama latin Gallus Domesticus ini mempunyai makna fungsional yang beragam bagi manusia.

Ayam ini dipakai sebagai penanda pagi (membangunkan manusia),pemuas batin (hobi memelihara ayam),penghasil rupiah(ternak dan sabung ayam),sampai penemuh nutrisi,bahkan telur dan daging ayam disajikan standart gizi dan keistimewaan pangan bagi masyarakat Indonesia.

Sebab ada bermacam-macam manfaat yang dikasih ayam ini,ayam lantas berubah menjadi makhluk ekologis menjadi makhluk kultural.

Jejak ayam merupakan hewan kultural ini tidak lepas dari domestikasi atau proses penjinakan.

Kondisi ini membuat setiap kultural mempunyai banyak cara untuk berkomunikasi dengan satwa,secara fisik maupun metaforik.

Misalnya anjing yang dilahirkan dalam sifat buas,tetapi telah dimaknai sebagai ‘rekan’sejak periode Mesolitik.

Merujuk KBBI,kata jago secara leksikon yang berarti ayam jantan.Namun istilah ini pun bisa berarti calon utama dalam sebuah pemilihan,juara atau kampiun.Pun dalam bahasa Jawa,jago bagi mereka berarti ayam.

Ayam Sebagai Simbol Sakral Masyarakat Jawa

Sebagai makhluk kultural,ayam jago mempunyai arti kekuasaan,keperkasaan,atau bahkan kekuatan. Di sisi lain pada tradisi mistitisme mengarah pada ranah mitos pembawa berkah,indokator kehadiran malaikat atau bahkann panghujung kegelapan.

Popularitas ayam jantan disandingkan dengan simbolisasi hewan lainnya bisa dibuktikan dalam gelar raja Majapahit.

Hayam Wuruk ataupun juga julukan dari Sultan Hasanuddin,pahlawan dari Kesultanan Gowa di Makassar yang dipanggil Ayam Jantan dari Benua Timur.

Istilah jago itu sendiri bersumber dari kata sawung dalam bahasa sanskerta dan disematkan dalam nama-nama legendaris,seperti Sawung Galing,Sawung Jabo dan Swaung Geni.Interpretasi dan representasi nama ini menyamai karakter perkasa,maskulin,dan pemberani.

Ayam Sebagai Tradisi

TAPAK AYAM SEBAGAI HEWAN KULTURAL – Secara histori,simbolisme kepada ayam memang menghadirkan pemaknaan yang sakral sebagai sebuah representasi kekuatan.Ayam merupakan hewan yang sering diadu sebagai umpama kemegahan kekuasaan.

Segala macam momen dalam hal ini penobatan raja,perkawinan,penguburan,ritus memasuki masa usia dewasa,pesta keramaian agama,upacara kesuburan,serta penerimaan tamu luar negeri diperingati dan dilaksanakan secara besar-besaran.

Sementara itu,dalam dunia hiburan ayam juga dipakai sebagai pertunjukan pertarungan satwa untuk ajang adu ayam.

Misalnya dalam tradisi sabung ayam yang terjadi di masyarakat Jawa dan Bali.

Di satu daerah pelosok di bali,dirinya tiba-tiba dikejutkan oleh datangnya polisi.

Sejumlah polisi datang ke desa pelosok tersebut untuk menggerebek perhelatan adu sabung ayam.